Senin, 20 Oktober 2008

pengendara motor najis

pengendara motor najis

@@@
Quote:Portal Bersensor Dipasang di Halte Kwitang

HINDRA
Hari ini, portal bersensor yang dinamakan swing busway resmi dioperasikan di Halte Kwitang.
/Kamis, 16 Oktober 2008 | 16:22 WIB
JAKARTA, KAMIS — Hari ini portal bersensor yang dinamakan swing busway resmi dioperasikan di Halte Kwitang. Portal itu hanya akan terbuka selama tiga detik ketika bus transjakarta akan berjalan. Portal itu berfungsi untuk mencegah penerobosan kendaraan pribadi melintas di jalur khusus bus transjakarta.

Penerobosan memang merupakan salah satu masalah utama dalam sistem bus rapid transit atau di Jakarta. Jika nanti portal seharga Rp 100 juta per unit itu terbukti bermanfaat, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan memasangnya di sejumlah halte bus transjakarta yang dinilai rawan macet.

Sementara itu, bagi setiap pengendara yang membandel dan tetap menerobos jalur khusus tersebut, mereka akan ditilang sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Santi (45), warga Pondok Kopi yang setiap hari menggunakan jasa bus transjakarta mengaku senang dengan adanya portal bersensor tersebut. "Jalur itu memang hanya khusus untuk bus transjakarta. Dengan adanya plang itu, penumpang transjakarta jadi lebih cepat sampai tujuan," ujarnya, Kamis (16/10) di Halte Kwitang.

Namun, Muhaimin, sopir transjakarta Koridor II mempunyai pandangan yang sedikit berbeda. Portal bersensor itu menurutnya tidak akan menjadi efektif jika tidak ada polisi yang menjaganya. "Daerah sini kan memang terkenal sekali macetnya. Kadang pengendara suka mbandel," katanya.

Rika, sopir transjakarta Koridor II lainnya, mengatakan, alat ini akan membantu kelancaran di lajur bus transjakarta. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan ini harus disertai dengan sosialisasi yang terus-menerus sehingga menjadi efektif. "Kalau kekurangan sistem itu, saya belum tahu karena baru hari ini (dioperasikan)," ujar Rika.

Sementara itu, Aji (40), salah satu pengendara sepeda motor yang ditilang karena menerobos, mengatakan akan tetap menerobos jika ada sela. "Daerah sini macetnya paling parah. Jadi, saya masih akan tetap lewat sini," kata Aji. Tidak takut ditilang lagi? "Paling polisi di sini cuma berjaga dua tiga hari saja. Biasanya juga begitu," tukas Aji.

Menurut petugas patroli bus transjakarta Koridor II, Angga P Siregar, hingga saat ini jumlah pengendara yang ditilang mencapai 30-an orang. "Mungkin karena masih banyak orang yang belum tahu," ujarnya singkat.
@@@

go to hell aja lo semua pengendara motor
jangan hanya karena motor kendaraan murah dan dilindungi hukum ( kalau pengendara motor melanggar hukum sehingga di tabrak mobil tetap saja si mobil yang salah)
sampe kapan para pengendara motor benar2 patuh hukum sih >???????

Tidak ada komentar: