Sabtu, 18 Oktober 2008

Ujungan

Atret
kaskuser
UserID: 555299
Join Date: Sep 2008
Posts: 124
Thanks: 0
Thanked 0 Times in 0 Posts

Ujungan

Konon, di Linggajati dulu ada seni ujungan. Yakni 3 batang rotan yang dikepang menjadi satu. Ujung dari kepangan ini digunakan untuk menyabet mata kaki lawan. Konon, seni yang digelar untuk meminta hujan ini, pemainnya menggunakan ilmu kawedukan (kekebalan). Sabetan dilakukan bergatian diantara dua orang pemain sambil diiringi tabuhan kleningan. Pemain dinyatakan kalah apabila mata kakinya pecah dan berdarah. Jagoan ujungan ini katanya bertingkat tingkat. Ada yang di tingkat dusun, kampung, desa, kecamatan dan kabupaten. Kedudukan para jagoan ini teramat dihormati sekaligus diangkat sebagai jagabaya dengan besluit dari pemerintah kolonial Belanda. Salah satu pemain adalah Ki Abda Willadirana dari desa Linggajati. Menurut ceriteranya buat memelihara kekebalannya, abah Willa punya pantangan mencuci tangan disaat sesudah makan. Tapi tangannya dibalur balurkan ke tiang bambu betung di tengah rumahnya. Kalau malam cendawan yang tumbuh di bambu itu berpendar kehijauan. Konon abah Willa wafat pada tahun 1935. Seni ujungan ini sekarang jarang ditemukan.

Tidak ada komentar: